Bagaimana PMS Membantu Analisis Data Penjualan Hotel Anda?

Kalau kamu mengelola hotel, pasti sudah paham dong kalau penjualan kamar bukan cuma soal berapa banyak tamu yang menginap. Ada banyak angka yang harus diperhatikan: tingkat okupansi, revenue per room, sumber reservasi, hingga tren pemesanan dari OTA atau booking langsung. Nah, di sinilah PMS (Property Management System) bisa jadi senjata andalan buat bantu kamu menganalisis data penjualan hotel.



Apa Itu PMS?



PMS itu sebenarnya sistem manajemen hotel yang membantu mengatur operasional sehari-hari, mulai dari reservasi, check-in, housekeeping, sampai laporan keuangan. Tapi bukan cuma itu, PMS modern sekarang juga sudah dilengkapi fitur analisis data yang bisa memberikan insight berharga tentang performa penjualan hotelmu.



Kenapa Analisis Data Itu Penting?



Coba bayangkan kalau kamu hanya mengandalkan feeling atau catatan manual. Bisa jadi banyak peluang terlewat. Dengan analisis data, kamu bisa:





Dari situ, kamu bisa ambil keputusan lebih tepat, misalnya kapan harus naikin harga, bikin promo, atau fokus di channel penjualan tertentu.



Bagaimana PMS Membantu Analisis Data Penjualan?



Nah, ini poin utamanya. PMS membantu dalam beberapa hal penting:



1. Laporan Penjualan Otomatis



Daripada bikin laporan manual di Excel, PMS langsung menampilkan laporan penjualan harian, mingguan, hingga bulanan. Tinggal klik, semua data keluar.



2. Melacak Sumber Reservasi



Kamu bisa tahu tamu datang dari mana: booking langsung, Traveloka, Agoda, Booking.com, atau bahkan dari Instagram. Jadi lebih mudah memutuskan channel mana yang paling efektif.



3. Mengetahui Performa Kamar



Setiap kamar punya data penjualannya sendiri. Dari sini kamu bisa lihat kamar tipe mana yang paling laku, dan mana yang jarang dilirik tamu.



4. Membantu Strategi Harga (Pricing Strategy)



Dengan data okupansi dan revenue, PMS bisa bantu kamu menentukan harga kamar lebih tepat. Misalnya, kalau data menunjukkan low season, kamu bisa turunkan harga atau kasih promo. Sebaliknya, kalau high season, harga bisa disesuaikan untuk maksimalkan keuntungan.



5. Forecasting (Prediksi Penjualan)



PMS modern biasanya sudah dilengkapi fitur forecasting. Dari data tahun lalu, sistem bisa memperkirakan tren okupansi di bulan depan. Jadi kamu bisa lebih siap bikin strategi pemasaran.



Contoh Kasus Sederhana



Misalnya, dari data PMS terlihat kalau bulan Agustus selalu ramai karena musim liburan. Artinya, kamu bisa mulai naikin harga kamar di bulan Juli, atau bikin promo khusus early bird. Sebaliknya, kalau data menunjukkan bulan Februari sepi, kamu bisa siapkan paket promo romantis untuk Valentine.



Kesimpulan



Analisis data penjualan bukan lagi sesuatu yang ribet dan memusingkan. Dengan bantuan PMS, semua angka yang tadinya bikin pusing bisa berubah jadi informasi berharga untuk ambil keputusan. Jadi, kalau hotelmu masih mengandalkan laporan manual, sekarang saatnya coba pakai PMS biar lebih praktis, efisien, dan pastinya lebih menguntungkan.

Kalau kamu mencari PMS yang simpel tapi lengkap, Hotelmu.id bisa jadi pilihan tepat. Selain membantu urusan reservasi dan operasional harian, Hotelmu.id juga punya fitur laporan penjualan otomatis, analisis data tamu, hingga integrasi dengan berbagai OTA besar seperti Booking.com, Agoda, dan Traveloka. Jadi kamu nggak perlu repot buka banyak dashboard, semua sudah terhubung dalam satu sistem.

COBA GRATIS sekarang juga trial selama 14 hari. Setelah itu, kamu bisa lanjut pakai dengan biaya yang super terjangkau, cocok untuk hotel kecil sampai menengah, tapi tetap dengan fitur lengkap untuk kelola reservasi, laporan, dan analisis penjualan dalam satu dashboard!