Tips Mengoptimalkan Penjualan OTA dengan Bantuan Channel Manager

Di era digital seperti sekarang, Online Travel Agent (OTA) sudah menjadi salah satu sumber utama pemesanan kamar hotel. Platform seperti Traveloka, Agoda, Booking.com, dan Tiket.com membantu hotel menjangkau pasar yang jauh lebih luas. Namun di balik peluang besar tersebut, banyak hotel justru kewalahan dalam mengelola harga, ketersediaan kamar, hingga risiko overbooking.



Di sinilah peran channel manager menjadi sangat penting. Bukan hanya sebagai alat bantu teknis, tetapi juga sebagai strategi untuk mengoptimalkan penjualan OTA secara lebih rapi dan efisien.



Artikel ini akan membahas tips praktis mengoptimalkan penjualan OTA dengan bantuan channel manager, khusus untuk pemula yang baru terjun ke dunia perhotelan.



Mengenal Tantangan Penjualan OTA di Hotel



Sebelum membahas solusinya, kita perlu memahami masalah yang sering terjadi saat hotel bergantung pada banyak OTA:





Masalah-masalah ini sering dialami oleh hotel kecil hingga menengah, terutama yang belum menggunakan sistem terintegrasi.



Apa Itu Channel Manager dan Kenapa Penting?



Channel manager adalah sistem yang menghubungkan hotel dengan berbagai OTA dalam satu dashboard. Dengan channel manager, hotel hanya perlu mengatur harga, ketersediaan kamar, dan promo satu kali, lalu sistem akan otomatis menyinkronkannya ke semua OTA yang terhubung.



Manfaat utamanya:





Tips Mengoptimalkan Penjualan OTA dengan Channel Manager



1. Pastikan Semua OTA Terkoneksi dengan Baik



Langkah pertama yang sering disepelekan adalah memastikan semua OTA utama sudah terhubung dengan channel manager. Jangan hanya fokus pada satu OTA besar saja, tetapi manfaatkan beberapa OTA sekaligus untuk memperluas pasar.



Semakin banyak channel yang aktif, semakin besar peluang kamar terjual—tentu dengan pengelolaan yang rapi.



2. Gunakan Strategi Harga yang Fleksibel



Salah satu keunggulan channel manager adalah kemudahan dalam mengatur harga. Manfaatkan fitur ini untuk:





Dengan strategi harga yang dinamis, hotel tidak hanya mengejar okupansi, tetapi juga maksimal revenue.



3. Hindari Overbooking dengan Sinkronisasi Real-Time



Overbooking sering terjadi karena keterlambatan update stok kamar. Channel manager membantu memastikan setiap reservasi yang masuk dari OTA langsung mengurangi ketersediaan kamar di semua channel lain.



Hasilnya:





4. Optimalkan Deskripsi dan Konten Kamar



Channel manager bukan hanya soal harga dan stok. Pastikan:





Konten yang rapi dan profesional akan meningkatkan kepercayaan calon tamu dan mendorong keputusan booking.



5. Pantau Performa OTA Secara Berkala



Gunakan data dari channel manager untuk melihat:





Dari data tersebut, hotel bisa fokus memperkuat channel yang paling efektif dan mengevaluasi strategi di channel lain.



6. Integrasikan Channel Manager dengan Sistem Hotel



Agar lebih maksimal, channel manager sebaiknya terintegrasi dengan sistem hotel lainnya seperti PMS. Dengan sistem yang saling terhubung, alur reservasi menjadi lebih cepat dan minim kesalahan.



Sebagai contoh, penggunaan channel manager dari hotelmu.id dapat membantu hotel mengelola OTA dengan lebih mudah karena sistemnya user-friendly dan dirancang sesuai kebutuhan operasional hotel di Indonesia.



Kesimpulan



Mengandalkan OTA tanpa sistem pendukung yang tepat justru bisa menjadi beban operasional. Channel manager hadir sebagai solusi praktis untuk membantu hotel:





Bagi pemula di dunia perhotelan, menggunakan channel manager bukan lagi pilihan tambahan, melainkan langkah penting untuk bertumbuh secara profesional dan bersaing di pasar digital.