Kalau kamu kerja di dunia perhotelan, pasti pernah dengar istilah cross-selling dan upselling. Keduanya sama-sama teknik untuk ningkatin penjualan, tapi cara mainnya beda tipis. Nah, biar makin paham dan bisa dipraktekin di hotel kamu, yuk kita bahas satu per satu pakai bahasa santai aja.
Cross-Selling → Menawarkan produk atau layanan tambahan di luar kamar yang sudah dibooking tamu. Contoh: tamu udah pesan kamar, kamu tawarin paket makan malam romantis di rooftop, atau sewa mobil buat jalan-jalan.
Upselling → Menawarkan upgrade kamar atau layanan yang lebih mahal dari pilihan awal tamu. Contoh: tamu pesan kamar standar, kamu tawarkan upgrade ke kamar suite dengan bathtub dan view laut.
Kalau diibaratkan restoran:
Cross-selling itu kayak pesen burger, terus pelayannya nawarin paket kentang plus minum.
Upselling itu kayak pesen burger biasa, terus pelayannya nawarin burger premium dengan double patty.
Nambah pendapatan tanpa nambah jumlah tamu – Kamu bisa “menggali lebih dalam” dari tamu yang udah datang.
Bikin tamu merasa lebih dimanjakan – Mereka akan merasa diperhatikan dan ditawarkan opsi yang lebih nyaman atau seru.
Maksimalkan potensi fasilitas hotel – Banyak hotel punya fasilitas keren tapi jarang dipakai karena nggak pernah ditawarin.
Kenali kebutuhan tamu
Jangan asal nawarin. Kalau tamu check-in bawa keluarga, tawarkan paket makan keluarga atau kamar connecting. Kalau tamu pasangan muda, tawarkan paket spa atau candlelight dinner.
Timing yang tepat
Jangan pas tamu lagi buru-buru. Momen terbaik biasanya saat check-in, lewat telepon sehari sebelum kedatangan, atau saat sarapan.
Gunakan bahasa yang mengundang rasa penasaran
Daripada bilang “Mau tambah sewa mobil?” coba “Kita ada paket city tour yang seru banget, udah termasuk mobil, driver, dan guide lho.”
Pakai promo bundling
Misalnya, menginap 3 malam dapat gratis sarapan + diskon 20% untuk spa.
Tunjukkan manfaat, bukan cuma harga
Misal: “Kamar suite ini punya view sunrise langsung dari balkon, dan ada bathtub besar untuk bersantai.”
Gunakan visual
Foto atau video kamar premium biasanya bikin tamu langsung tergoda.
Beri penawaran spesial di saat tertentu
Contoh: “Upgrade ke Deluxe hanya tambah Rp 200.000 malam ini, biasanya Rp 400.000.”
Latih staf front office
FO adalah garda terdepan upselling. Semakin mereka percaya diri menjelaskan manfaat kamar yang lebih premium, semakin besar peluang deal.
Cross-Selling:
Paket tour keliling kota
Dinner romantis di rooftop
Spa & massage package
Transportasi bandara
Penyewaan sepeda atau mobil
Upselling:
Upgrade kamar ke tipe di atasnya
Menambahkan fasilitas tambahan (early check-in, late check-out, breakfast in bed)
Upgrade view (mountain view, sea view, city view)
Strategi cross-selling dan upselling itu ibarat bumbu tambahan buat bisnis hotel nggak bikin tamu merasa dipaksa, tapi tetap bikin pendapatan naik. Kuncinya adalah tahu kebutuhan tamu, tawarkan di waktu yang tepat, dan sampaikan dengan cara yang menarik.
Kalau udah jalan, hasilnya bakal win-win hotel untung karena pendapatan naik dan fasilitas terpakai maksimal, tamu pun senang karena pengalaman menginapnya jadi lebih nyaman, seru, dan berkesan
Bagi yang ingin belajar lebih banyak tentang strategi perhotelan, manajemen reservasi, sampai tips marketing hotel biar lebih ramai tamu, mampir aja ke Blog Hotelmu.id. Ada banyak panduan dan ide kreatif yang bisa langsung diterapkan di hotel, baik itu hotel kecil, guesthouse, atau villa.